Kamis, 24 Juli 2014

7 Mitos dan Fakta Menghemat Bensin

7 Mitos Menghemat Bensin


 Beberapa pemilik kendaraan bermotor mengeluhkan harga bahan bakar yang terus naik. Akibatnya, pengeluaran untuk membeli bahan bakar juga semakin tinggi.
Salah satu cara untuk mengakali mahalnya bahan bakar adalah dengan menghemat bahan bakar. Ada banyak cara yang dilakukan untuk menyiasati hal tersebut, tapi tidak sedikit pula yang melakukan cara yang salah.
Lalu, apa sajakah cara-cara yang sering dilakukan itu, dan mana saja yang hanya mitos? Berikut kami tampilkan tujuh mitos salah dalam melakukan penghematan bahan bakar.

1. Mengisi tangki hingga penuh
Mitos: Banyak orang mengisi tangki bahan bakar hingga penuh sekali, bahkan jika bensin belum sampai luber hingga ke luar, proses pengisian bensin akan diteruskan. Dengan mengisi bensin sepenuh mungkin, para pengemudi percaya bahwa mereka akan mendapatkan bensin sebanyak mungkin di dalam tangki.
Fakta: Kenyataannya, memaksa bensin untuk masuk ke dalam tangki hingga penuh justru membuat bensin kembali masuk ke dalam pompa bensin. Selang bensin biasanya secara otomatis akan menutup apabila merasa bensin sudah penuh.
Jadi, walaupun Anda memaksakan untuk memasukkan bensin sebanyak-banyaknya ke dalam tangki, kenyataannya bensin justru kembali masuk ke dalam selang.

2. Mengisi bensin ketika tersisa setengah
Mitos: Beberapa pengemudi percaya sangat baik untuk menjaga bensin di dalam tangki mobil tersisa setengah, tidak boleh kurang.
Mereka percaya bahwa dengan menyisakan setengah bensin di dalam tangki, maka hanya tersisa sedikit ruang untuk penguapan bensin. Dengan demikian, proses penguapan bensin ke udara jadi lebih minim.

Fakta: Mobil-mobil canggih sekarang sudah mendesain tangki mobil agar tidak ada bensin yang menguap ke udara dengan percuma.
Jadi, walaupun bensin Anda hanya tersisa sedikit, bukan berarti lebih cepat menguap karena ada banyak ruang kosong di dalam tangki.

3. Membuntuti mobil lain
Mitos: Anda mungkin pernah melihat mobil yang membuntuti mobil di depannya sangat dekat. Bahkan, ada juga yang dengan sengaja mengekor mobil-mobil besar, seperti truk dan bus.
Tujuan mereka melakukan hal tersebut adalah untuk menghemat bensin dengan mengikuti aliran angin yang diciptakan oleh mobil di depannya. Hal seperti ini mencontoh apa yang sering dipraktikkan di balap mobil. 
Fakta: Hal tersebut memanglah benar. Namun, kenyataannya adalah hal itu sangat berisiko. Anda tidak perlu melakukan hal berisiko seperti itu hanya untuk menghemat beberapa liter bensin.

4. Menjaga akselerasi
Mitos: Akselerasi kendaraan dipercaya lebih cepat untuk mengurangi bensin sehingga banyak pengemudi yang berusaha untuk tidak melakukan akselerasi mobil secara tiba-tiba.
Fakta: Hal itu memang benar, tapi itu hanya berlaku pada jalan yang rata dan lancar. Mengendalikan akselerasi mobil sangat sulit apabila di jalan yang naik-turun dan di jalan yang macet.

5. Menghiraukan ban kempes
Mitos: Beberapa orang merasa tidak perlu melakukan penambahan angin ban karena nanti akan dilakukan oleh bengkel ketika melakukan servis kendaraan.
Fakta: Ban yang kempes ternyata berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Ban yang kempes menjadikan kendaraan agak sulit dikendarai, dan dalam kecepatan tinggi juga dapat pecah secara tiba-tiba.
Anda dapat menghemat bahan bakar sebesar 3% hanya dengan menjaga tekanan ban secara reguler.

6. Membawa beban berlebih
Mitos: Anda mungkin merasa tidak masalah apabila di bagasi mobil ada tas golf, koper, dan sepatu-sepatu Anda.
Fakta: Penelitian dari US Energy Department menunjukkan bahwa setiap ada tambahan beban 45 kilogram di mobil dapat mengurangi bahan bakar hingga 2%.
Jadi, jika memang tidak terlalu dibutuhkan, tinggalkanlah barang-barang tersebut di rumah saja.

7. Produk penghemat bensin
Mitos: Saat ini banyak beredar produk-produk yang menawarkan untuk menghemat bensin Anda. Salah satu yang terkenal adalah pemakaian acetone, bahan kimia yang sering digunakan untuk menghapus cat kuku. Beberapa orang mengklaim bahwa acetone dapat menghemat bensin.
Fakta: Mencampur acetone ke dalam tangki bahan bakar kenyataannya dapat menimbulkan korosi dan merusak sistem bahan bakar Anda. Alih-alih menghemat bahan bakar, justru tangki bahan bakar Anda yang rusak. (detik.oto)

0 komentar:

Posting Komentar