Kamis, 19 Juni 2014

Menanamkan Ide Dalam Pikiran Seseorang

TOPIK :Menanamkan Ide Dalam Pikiran Seseorang
TUJUAN :Menjelaskan cara2 penanaman sebuah gagasan atau ide ke dalam pikiran orang lain.


Pernahkah agan diyakinkan atau dirayu oleh seorang penjual agar agan mau membeli produk mereka? Kemudian nalauri atau insting dalam diri agan akan mengatakan,"ya, aku harus membelinya!" Nah ntu berarti si penjual telah berhasil menanamkan sebuah ide ke dalam pikiran agan...
Mau tau bagaimana cara kerjanya? Yuk mari disimak bersama



Sebelum kita mulai neh gan, perlu dicatat ya, bahwa penanaman ide dalam pikiran seseorang yg tanpa mereka sadari adalah merupakan suatu bentuk manipulasi. Mungkin diantara agan2 sekalian ada yg menganggapnya sebagai tindakan yg merugikan orang lain, jadi sebaiknya agan tidak harus benar-benar melakukan yang agan baca di trit ini. Atau sebaliknya, gunakan informasi ini untuk berjaga-jaga, seandainya sesuatu seperti yg ane tulis di awal trit ini dialami agan2 sekalian.



Jika agan pernah nonton film Inception, agan mungkin berpikir bahwa penanaman sebuah ide dalam pikiran seseorang adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Agan penasaran caranya? Nah dibawah ini gan ane cantumkan beberapa cara untuk melakukannya.(bersumber dari seorang profesional, Adam Dachis.)
Reverse Psikologi(psikologi terbalik)Kebanyakan orang menganggap Reverse psikologi hanyalah sekedar klise. Masalahnya adalah kebanyakan orang tersebut melihat sisi psikologi terbalik dari sudut yang sangat sederhana. Misalnya agan berkata;

"Saya tidak peduli kalo anda mempertaruhkan nyawa anda dengan melompat dari pesawat ini." 


Agan mengatakannya untuk mencoba dan meyakinkan seseorang agar tidak melakaukan skydiving. Nah itu bukanlah psikologi terbalik namun merupakan pasif-agresif. Jadi mari kita mulai dari awal.

Jika agan akan menggunakan pembalikan logika sesuai keinginan agan, agan harus mengatakannya secara halus. Misalnya agan ingin teman sekamar agan mencuci piring karena saat ini adalah gilirannya. Berkatalah dengan halus seperti ini:

"Hei, apa kamu merasa keberatan mencuci piring? Sekarangkan giliranmu?"

Kemudian dalam contoh berikut ini kita asumsikan teman sekamar agan pemalas dan pendekatan yang halus tidak berhasil. Jadi apa yang akan agan lakukan? Cobalah seperti ini:

"Hei, aku sudah memutuskan kalo aku tidak ingin mencuci piring lagi dan aku hanya akan membeli barang-barang sekali pakai saja. kamu keberatan tidak? Kalo kamu mau nitip sesuatu, aku bisa membelikannya untukmu, namun tentu saja dengan uangmu sendiri."

Kata diatas adalah alternatif terburuk agar agan tidak mencuci piring dengan tanpa disalahkan. Daripada agan sibuk saling tuduh giliran siapa yg mencuci piring, kemudian tinggal teman sekamar aganlah yg akan berpikir untuk mencari alternatif yg baik. Begitulah bagaimana psikologi terbalik bisa efektif, selama agan mengucapkannya dengan tulus.

Jangan Mengatakan Ide Secara LangsungMempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu bisa jadi terasa sulit jika agan tahu mereka tidak akan ingin melakukannya, sehingga agan perlu membuat mereka percaya itu adalah ide mereka sendiri. Termasuk instruksi umum, terutama bagi tenaga penjualan, tapi jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Agan bayangkan agan sedang memberikan sebuah teka-teki kepada target agan. Perlahan tapi pasti agan ajukan serangkaian petunjuk kepada target, hingga sampai ke kesimpulan yang jelas yaitu apa yang agan inginkan tadi. Kuncinya adalah sabar, karena jika agan terburu-buru, tujuan dari "petunjuk" itu akan terlihat jelas. Namun jika agan melakukannya dengan perlahan, lama-kelamaan ide itu akan terbentuk secara alami dalam pikiran mereka dengan sendirinya. 

Misalkan agan mencoba untuk menyarankan teman agan untuk makan makanan sehat. Teman agan ini kecanduan ayam goreng atau semacam fastfood setidaknya sehari sekali. Karena agan perhatian, agan memberitahu ia untuk makan makanan yg sehat. Ia juga berpikir bahwa itu ide yang baik namun kemudian tidak melakukan perubahan atau hanya meminta agan untuk berhenti mengomelinya. Bagi teman agan, untuk menyadari apa yang ia lakukan terhadap tubuhnya sendiri membutuhkan sebuah pencerahan, dan agan dapat membuatnya terjadi dengan berbicara mengenai masalah ini. Untuk melakukannya agan harus bertindak pandai dan sangat halus. Agan tidak bisa hanya mengatakan;

"oh, aku hari ini membaca berita, bahwa ayam goreng menewaskan 10 juta anak di dunia setiap tahunnya." 

Karena itu adalah omong kosong dan dilengkapi dengan motivasi yang sangat jelas untuk mengatakannya. Jika ayam adalah tujuannya, agan perlu membuat ayam tampak sangat tidak menarik. Lain kali ketika agan bersin, timpali dengan lelucon tentang flu burung. Ketika agan memesan makanan di restoran bersama-sama, secara lisan sampaikan pilihan agan untuk memesan sesuatu selain ayam, karena agan tahu bagaimana cara ayam diproses dalam sebuah restoran. Kemudian, bertingkahlah sedikit aggresif dan katakan pada teman agan, bahwa agan tak akan pernah memesan ayam goreng. Agan juga dapat mengambil langkah proaktif untuk ditujukan pada teman agan bagaimana agan meningkatkan kesehatan agan sendiri. Misal; 1) apa yang agan lakukan, dan 2) seberapa baik itu bekerja untuk diri agan. Setelah beberapa minggu, jika teman agan belum melakukan perubahan, agan bisa dengan santai untuk menyampaikan tujuan agan, dan mengajaknya berdiskusi mengenai permasalahan tersebut
.

UndersellUnderselling atau bahasa Indonnya menjual dengan harga lebih murah, mungkin salah satu cara termudah dan paling efektif untuk menanamkan ide dalam pikiran seseorang dan biasanya dipakai oleh kalangan penjual. Termasuk versi lain dari psikologi terbalik tetapi pada tingkat yang kurang agresif. Katakanlah agan sedang berusaha menjual hard drive pada seseorang. Ia bisa saja membeli 250GB, 500GB, atau hard drive 1TB. Agan ingin menjual hard drive terbesar karena harganya lebih mahal yg berarti lebih banyak uang untuk agan. Pembeli datang dengan pemikiran bahwa ia ingin menghabiskan uang seminim mungkin. Agan tidak akan bertindak terlalu jauh dengan mengatakan kepada pembeli agar ia harus menghabiskan lebih banyak uang, ketika agan tahu pembeli ingin menghabiskan uang seminim mungkin. Sebaliknya, agan perlu untuk memenuhi apa yang mereka inginkan yaitu pilihan yang murah. Berikut adalah contoh dialog
Pembeli: Bagaimana dengan hard drive 250GB ini? Aku ingin memastikan apakah sesuai untukku.

Agan: Apa jenis komputer yang anda miliki dan untuk sekedar menyimpan file saja atu bagaimana?

Pembeli: Saya memiliki laptop Windows dan saya membutuhkannya untuk menyimpan foto saya. Saya punya sekitar 30GB foto.

Agan: 250GB pasti lebih dari cukup untuk sekedar menyimpan foto anda, jadi selama anda tidak memiliki banyak file yang ingin anda simpan dalam drive, seharusnya 250GB sesuai untuk kebutuhan anda.

Kalimat terakhir tersebut menanamkan keraguan pada pembeli. Agan bahkan bisa menambahkan "Anda hanya perlu membeli drive yang lebih besar lagi jika suatu hari nanti anda ingin menyimpan file2 yg lebih besar." tapi yang mungkin bisa mendorongnya sedikit. Intinya adalah, jika agan terlihat sepenuh hati ingin memenuhi kebutuhan mereka, maka akan terasa mudah untuk membuat mereka berpikir mereka ingin membeli lebih dari agan.

Sekali lagi, ane ingin mengambil kesempatan ini untuk mengingatkan semua agan2 bahwa penanaman ide dalam pikiran orang lain tidak selalu merupakan hal yang baik untuk dilakukan. Gunakan informasi ini untuk mendeteksi ketika seseorang melakukannya untuk agan dan tidak harus sebagai panduan untuk melakukannya untuk orang lain.

KESIMPULAN: Suatu ide atau gagasan dapat ditanamkan ke dalam pola pikir manusia dengan menggunakan perantara yg berupa kata-kata atau tata bicara yg diolah sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan ide itu sendiri di dalam pola pikir manusia.


0 komentar:

Posting Komentar