Senin, 30 Juni 2014

Ini Alasan Kenapa Jurusan Kuliah Tidak Menjamin Masa Depanmu

Dalam hidup, ada momen-momen krusial yang kerap bikin bimbang. Ini nih beberapa hal yang bikin galau orang Indonesia:
Kalau gak bisa masuk sekolah favorit, saat memutuskan harus ambil jurusan apa buat kuliah, ditanya kapan nikah, ditanya kapan punya anak, ditanya kapan NAMBAH anak (gak sekalian ditanya kapan mati?)
Yoi, memutuskan harus ambil jurusan apa selepas SMA memang jadi biang kegalauan hampir semua orang. Rasa-rasanya masa depan akan ditentukan dari jurusan yang akan dijalani. Kalau gagal masuk jurusan impian, patah hatinya ngalahin ditolak gebetan yang sudah dikejar bertahun-tahun. Emangnya bener ya, jurusan waktu kuliah memang sangat penting buat kesuksesan kita?

1. Memilih Jurusan Kadang Cuma Masalah Mana Yang Lebih Keren

Habis lulus SMA, yang penting keren
Habis lulus SMA, yang penting keren via mei-nilasari.blogspot.com
Tidak jarang, keputusan untuk memilih jurusan bukan didasarkan pada kemauan pribadi atau sisi praktikal masa depan, melainkan hanya berdasar seberapa keren jurusan tersebut akan terlihat di depan kawan-kawanmu. Selepas lulus dari sekolah menengah atas, kamu cenderung mengesampingkan apakah jurusan yang kamu pilih memang akan berguna di dunia kerja. Selama terlihat keren, kamu pilih aja deh.
Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pangan (TPHP) akan jauh terlihat lebih cupu dibanding Hubungan Internasional. Padahal di dunia kerja yang nyata lulusan TPHP akan banyak dibutuhkan karena industri kreatif Indonesia yang notabene negeri agraris sedang berkembang pesat.


2. Jurusan Tidak Selalu Identik Dengan Karirmu Kedepan

Program Management Trainee didesain untuk semua jurusan
Program Management Trainee didesain untuk semua jurusan via www.nestlevncareer.com
Sekarang pola penerimaan pegawai sudah berbeda dari beberapa tahun lalu. Nggak cuma mereka yang jurusannya sesuai saja yang bisa melamar. Perusahaan telah memiliki sistem pelatihan yang memungkinkan pelamar dari latar belakang pendidikan berbeda bisa mengejar ketertinggalannya selama proses diklat.
Sering kan kamu lihat lulusan teknik malah kerja di bank, anak komunikasi malah kerja di perusahaan tambang? Luasnya kesempatan untuk menjajal lapangan pekerjaan yang berbeda dari jurusan semasa kuliah membuat argumen bahwa jurusan bonafit pasti membuatmu sukses jadi gak valid. Walau sekarang kamu diremehkan karena kuliah di Jurusan Filsafat (yang nggak banyak orang Indonesia tahu belajarnya apa), bukan gak mungkin besok kamu malah diterima bekerja di perusahaan multi-nasional dengan gaji puluhan juta.


3. Pendidikan S-1 Kita Menyiapkan Lulusan Untuk Jadi Siap Dibentuk

Pendidikan S1 mendidikmu jadi siap bentuk
Pendidikan S1 mendidikmu jadi siap bentuk via farismind.wordpress.com
Berkembangnya fenomena bekerja di bidang yang tidak sesuai pendidikan sebenarnya menunjukkan bahwa pendidikan tingkat sarjana kita hanya menyiapkan lulusannya untuk menjadi seseorang yang siap dibentuk menjadi apapun. Kita dibekali dengan kemampuan berpikir kritis, mengungkapkan argumen, melakukan analisis terhadap suatu permasalahan. Semua skill ini diperlukan saat bekerja dimanapun.
Alih-alih mempersiapkan lulusannya untuk jadi ahli di bidang yang sedang dipelajari, perguruan tinggi lebih cenderung mempersiapkan lulusannya untuk bisa diterima dimanapun. Perusahaan-lah yang akan bertanggung jawab membentuk seseorang untuk menjadi apa yang mereka butuhkan. Jadi mau kuliah dimanapun kamu sebenarnya kesempatanmu dalam dunia kerja sama aja, kok.


4. Belum Tentu Ada Pekerjaan Yang Sesuai Dengan Latar Belakang Pendidikanmu

Belum tentu ada lapangan kerja yang sesuai pendidikanmu
Belum tentu ada lapangan kerja yang sesuai pendidikanmu via statik.tempo.co
Kamu anak Jurusan Perikanan yang cinta mati sama dunia maritim. Cita-citamu sedari kecil adalah menjadi seorang ilmuwan oseanografi yang meneliti soal ubur-ubur di Pulau Derawan. Tapi kenyataan gak selalu sesuai harapan, Bung! Selepas lulus kamu akan sadar bahwa untuk jadi ilmuwan itu gak gampang. Kamu harus sekolah sampai dapat gelar Ph.D, ikut konferensi internasional, belum lagi ada kewajiban publikasi di jurnal lokal dan internasional.
Kondisi masyarakat kita yang terus berubah membuat pilihan karir juga semakin berkembang. Jika 10 tahun lalu social media strategist itu belum ada di daftar pekerjaan bergengsi, sekarang justru lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan internet dan industri kreatif sedang berkembang. Mau nggak mau kamu akan menyesuaikan diri dengan tuntutan lapangan pekerjaan. Walau gak sesuai pendidikan tapi kamu mampu dan enjoy ya kenapa enggak?


5. Jurusan Gak Menentukan Karirmu, Tapi MEMBENTUK Dirimu

Jurusan akan membentuk keberpihakan
Jurusan akan membentuk keberpihakan via matematikehidupan.wordpress.com
Disadari atau tidak, sebenarnya kita semua terlibat dalam proses panjang menemukan diri sendiri. Masa kuliah adalah waktu yang krusial bagi pembentukan identitas diri. Kamu akan masuk ke kelas-kelas yang ajaib dan ilmunya gak bisa diaplikasikan di dunia nyata. Di kehidupan sehari-hari tanpa perlu tahu siapa itu Hobbes dan Machiavelli kamu juga bisa hidup, kok. Apa gunanya pula belajar intervensi kemanusiaan kalau akhirnya kerja di bank?
Masa kuliah justru memberimu waktu berpikir, “Akan jadi orang yang seperti apa aku nanti?”. Inilah fungsi penting pendidikan. Bukan memberimu gambaran soal berapa banyak uang yang bisa kamu hasilkan. Tapi menyediakan bahan yang bisa kamu comot sebagai referensi untuk membentuk masa depan yang kamu idamkan. Makanya walau jurusan gak menentukan bagaimana nasibmu kedepan, kamu perlu tetap aktif di kampus agar bisa benar-benar selesai dengan pencarianmu.


6. Jurusanmu Gak Akan Menentukan Besarnya Pendapatanmu

Bob, pendiri Maicih kuliah di Jurusan Administrasi Niaga
Bob, pendiri Maicih kuliah di Jurusan Administrasi Niaga via pocketlive.blogspot.com
Anak Teknik Elektro kelihatan keren, ya? Bisa kerja di perusahaan besar, baik nasional maupun multinasional. Tapi emangnya pekerjaan oke selalu identik dengan penghasilan besar? Well, nggak guys! Penghasilan di dunia kerja nggak ada yang bisa memprediksi. Di rekening buku tabungan dia yang kuliah di Jurusan Sastra Jawa malah bisa lebih kaya, kok dari jadi penerjemah lepas.
Pendapatan seseorang nggak cuma ditentukan oleh pekerjaanya saja. Selalu ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menambah penghasilan, tidak hanya sekedar mengandandalkan gaji. Walau terlihat punya profesi biasa-biasa saja kamu nggak tahu kan kalau omset bisnis sampingannya puluhan juta? Jadi buat kamu yang masih kuliah, jangan pernah kecil hati. Semua orang punya kesempatan yang sama kok untuk berhasil.


7.  Alih-Alih Jurusan, IPK Lebih Penting

Jurusan gak masalah, asal IP-mu bagus
Jurusan gak masalah, asal IP-mu bagus via swaragamajogja.com
Seperti sudah Hipwee bilang di poin kedua, sekarang jurusan apapun punya kesempatan sama untuk melamar di berbagai bidang pekerjaan. Situasi lapangan kerja sudah tidak lagi terkotak-kotak berdasarkan latar belakang keilmuan. Daripada galau karena merasa jurusanmu sedikit dibutuhkan, mendingan fokus aja kuliah dan bagusin IPK-mu.
Indeks Prestasi Komulatifmu adalah rekam jejak kinerja yang bisa kamu “jual” ke perusahaan. Ini akan menunjukkan bagaimana konsistennya kamu saat dihadapkan pada sebuah tanggung jawab. Kalau mempertahankan IPK aja gak bisa, gimana mereka bisa mempercayaimu untuk bertanggung jawab pada sebuah proyek besar? Walau nilai bukan segalanya, tapi punya IPK yang baik bisa membantumu dapat kerja yang oke.


8. Perusahaan Akan Mencari Mereka Yang Berpengalaman, Tanpa Peduli Dari Jurusan Apa

Pengalaman organisasi sangat penting buat karirmu
Pengalaman organisasi sangat penting buat karirmu via farismind.wordpress.com
Pengalaman kerja justru akan lebih membantumu mendapatkan pekerjaan, dibanding jurusan yang terlihat mentereng. Misalnya nih, kamu lulusan Jurusan Manajemen dari universitas negeri ternama yang hendak mendaftar jadi account executive sebuah perusahaan. Tapi selama kuliah kamu gak punya pengalaman apa-apa, baik pengalaman kerja maupun berorganisasi.
Jangan kaget bila dia yang diterima justru datang dari Jurusan Sejarah. Walau latar belakang pendidikannya gak nyambung tapi dia punya cukup pengalaman marketing selama kuliah dari jadi seksi Usaha Dana kegiatan kampus. Kamu yang masih kuliah banyakin pengalaman organisasi dan kerja ya sebelum bertarung di bursa pencari kerja.


9. Passion Gak Akan Bisa Dikalahkan

Anggi Hayani, mahasiswa yang passionate di pembuatan boneka peraga gigi
Anggi Hayani, mahasiswa yang passionate di pembuatan boneka peraga gigi via www.eciputra.com
Walau datang dari latar belakang pendidikan yang berseberangan, tapi kalau kamu benar-benar punya passion di bidang tersebut yakinlah bahwa kamu tetap akan diperhitungkan. Semangat dan gelora dalam suatu bidang nggak akan bisa ditutupi. Dari jurusan apapun kamu datang, asal punya kemampuan dan passion yang besar — semua kesempatan mungkin mampir ke kamu.


10. Jurusan Itu Bukan Harga Mati, Selama Kamu Tetap Fleksibel Terhadap Semua Kemungkinan

Kamu hanya perlu terbuka pada semua kemungkinan
Kamu hanya perlu terbuka pada semua kemungkinan via seputarsemarang.com
Kalau kamu percaya terhadap kekuatan yang lebih besar darimu, kamu pasti sepakat bahwa tidak ada hal yang terjadi tanpa punya makna. Apapun jurusanmu saat ini, kamu sedang dipersiapkan untuk mengambil sesuatu darinya yang akan bermanfaat bagi masa depanmu kelak.
Mungkin bukan dari pelajarannya secara langsung. Bisa jadi kesempatanmu akan datang dari temanmu, dosenmu, atau dari organisasi yang sedang kamu ikuti. Intinya Jangan pernah merendahkan kesempatan yang datang ke hidupmu. Di jurusan apapun kamu sedang belajar saat ini, always bring your A Game every time. 

Udah gak galau lagi kan karena kuliah di jurusan yang dianggap kurang menjanjikan? Masa depan itu kamu sendiri yang menentukan kok!

0 komentar:

Posting Komentar